Kita tentu mengenali kalau OSI ( Open Systems Interonnection) merupakan model rujukan untuk bagaimana aplikasi berbicara melalui jaringan. Sebaliknya model referensi merupakan kerangka kerja konseptual untuk memahami hubungan. Tujuan dari model referensi OSI adalah untuk membimbing vendor serta pengembang sehingga produk komunikasi digital dan program perangkat lunak yang mereka buat dapat beroperasi, dan untuk memfasilitasi kerangka kerja yang jelas yang menggambarkan fungsi- fungsi jaringan ataupun sistem telekomunikasi. Lalu Apa Itu OSI Layer 7?
Baca Juga: Apa Perbedaan Sistem Operasi 32-Bit Dengan 64-Bit?
DAFTAR ISI
Apa Itu Model OSI
OSI (Open Systems Interonnection) adalah model konseptual yang mengkarakterisasi dan menstandarisasi fungsi komunikasi dari sistem telekomunikasi atau komputasi tanpa memperhatikan struktur dan teknologi internal yang mendasarinya. Tujuannya adalah interoperabilitas yaitu untuk membuat sebuah sistem dapat berinteraksi dan berfungsi dengan sistem komunikasi yang lain dengan protokol standar.
Sedangkan model OSI adalah alat yang digunakan oleh para profesional IT untuk benar-benar memodelkan atau melacak aliran aktual bagaimana transfer data dalam jaringan. Jadi, pada dasarnya, model OSI adalah model logis / representasi dari bagaimana sistem jaringan seharusnya mengirim data (atau, berkomunikasi) satu sama lain.
Sejarah Model OSI
International Standards Organization (ISO) mengembangkan Open System Interconnection (OSI) model. Diciptakan pada tahun 1970-an ketika jaringan komputer baru saja keluar, dua model terpisah digabungkan pada tahun 1983 dan diterbitkan pada tahun 1984 untuk menciptakan model OSI yang banyak dikenal hingga saat ini.
Dengan membagi komunikasi jaringan menjadi tujuh lapisan. Dalam model ini, layer 1-4 dianggap lower layer atau lapisan bawah, dan sebagian besar berkaitan dengan memindahkan data. Lapisan 5-7, disebut upper layer atau lapisan atas, berisi data tingkat aplikasi. Jaringan beroperasi pada satu prinsip dasar yaitu meneruskannya. Setiap lapisan menangani pekerjaan yang sangat spesifik, dan kemudian meneruskan data ke lapisan berikutnya.
Cara Kerja Model OSI
Profesional IT menggunakan OSI untuk memodelkan atau melacak bagaimana data dikirim atau diterima melalui jaringan. Model ini memecah transmisi data melalui serangkaian tujuh lapisan, yang masing-masing bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas khusus mengenai pengiriman dan penerimaan data. Konsep utama OSI adalah proses komunikasi antara dua titik akhir dalam jaringan dapat dibagi menjadi tujuh lapisan fungsi yang berbeda.
Dalam arsitektur lapisan OSI, setiap lapisan menyajikan lapisan di atasnya dan pada bagiannya dilayani oleh lapisan di bawahnya. Jadi dalam pesan yang diberikan antara pengguna, akan ada aliran data ke bawah melalui lapisan di komputer sumber, di seluruh jaringan dan kemudian naik melalui lapisan di komputer penerima.
Hanya saja lapisan aplikasi di bagian atas tumpukan tidak memberikan layanan ke lapisan tingkat yang lebih tinggi. Tujuh lapisan fungsi tersebut disediakan oleh kombinasi antara aplikasi, sistem operasi, driver perangkat kartu jaringan dan hardware jaringan yang memungkinkan sistem untuk mengirimkan sinyal melalui jaringan Ethernet ataupun melalui Wi-Fi dan protokol nirkabel lainnya.
Kelebihan Model OSI
- Model OSI menciptakan platform umum untuk pengembang perangkat lunak dan manufaktur perangkat keras yang mendorong penciptaan produk jaringan yang dapat berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan.
- Dapat membantu administrator jaringan dengan membagi proses pertukaran data besar dalam bagian yang lebih kecil.
- Karena independensi lapisan, model OSI dapat mencegah perubahan dalam satu lapisan untuk tidak mempengaruhi lapisan lainnya.
- Standarisasi komponen jaringan memungkinkan pengembangan banyak vendor.
- Mempunyai struktur dengan sangat baik dan fungsi-fungsi khusus untuk setiap lapisan.
- Dapat mengurangi kompleksitas dan mempercepat evolusi
Fungsi Dari 7 OSI Layer
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Model OSI ini terdiri dari tujuh layer atau lapisan. Dengan dimulai dari lapisan fisik di mana transfer data aktual terjadi dengan penggunaan media transmisi. Sampai ke lapisan aplikasi yang merupakan lapisan terdekat dengan pengguna akhir.
7. Aplication Layer
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dengan layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
6. Presentation Layer
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5. Session Layer
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
4. Transport Layer
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).
3. Network Layer
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
2. Data-link Layer
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada layer ini terjadi proses koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, repeater, dan switch. Spesifikasi IEEE 802, membagi layer ini menjadi dua lapisan anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical Layer
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, layer ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.
Kesimpulan
Jadi Apa Itu OSI Layer 7? Secara sederhana untuk menjelaskan apa itu OSI Layer 7 adalah gambaran bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain dengan terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik.
Sekian informasi kali ini. Nantikan informasi menarik lainnya dan jangan lupa share informasi ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…