Apakah kalian bingun bagaimana membuat sistem operasi yang digunakan bisa berjalan lebih cepat? Jika ya, jawabannya adalah dengan menggunakan SSD M.2.
Jika kalian sedang merakit PC atau hanya mengupgrade hardware penyimpanan internal PC kalian, sebaiknya pertimbangkan untuk menggunakan SSD. Tetapi daripada memilih perangkat SATA 2,5 inci, mengapa tidak mempertimbangkan sesuatu yang sedikit lebih up to date?
SSD telah berkembang, sekarang kalian dapat menghubungkan SSD secara langsung ke motherboard. Kalian mungkin pernah mendengar tentang mSATA, tetapi apa itu SSD M.2? Dan apakah ada kekurangannya?
Baca Juga: 5 Cara Optimasi SSD Yang Lambat Di Windows 10
DAFTAR ISI
Apa Itu SSD M.2?
Saat merakit atau mengupgrade hardware PC, memilih penyimpanan tercepat adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Karena jika kalian dapat menginstal sistem operasi pada penyimpanan super cepat, komputer kalian juga akan bekerja lebih cepat.
M.2 atau biasa dikenal sebagai Next Generation Form Factor (NGFF) adalah jenis kartu ekspansi yang dipasang secara internal dan lebih modern dengan bentuk yang lebih ramping. Form factor secara sederhana dapat diartikan sebagai bentuk dan ukuran fisik dari sebuah hardware (dalam kasus ini adalah SSD). M.2 menawarkan throughput data yang lebih cepat daripada mSATA standar. Karena yang terakhir bergantung pada PCIe, maka dibatasi hingga 6Gb per second (Gb/s). Laptop dan tablet Windows yang lebih lama menggunakan mSATA solid-state drive (SSD).
M.2 Tidak seperti HDD ataupun SSD standar, perangkat ini tidak terhubung ke motherboard melalui kabel, melainkan dicolokkan langsung ke motherboard menggunakan slot konektor M.2 khusus. SSD jenis ini umumnya lebih cepat tetapi lebih mahal daripada SSD SATA 2,5 inci.
Meskipun mSATA SSD bagus, tetapi akan jauh lebih bagus ketika menggunakan M.2 jika motherboard kalian mendukungnya.
Seperti Apa Tampilan SSD M.2?
M.2 dapat menggunakan interface SATA standar atau interface PCIe (Peripheral Component Interconnect Express) yang lebih cepat, tetapi dalam kedua kasus ini, M.2 dapat dihubungkan langsung ke motherboard.
Selain dua jenis M.2, kalian akan menemukan beberapa perbedaan pada konektornya. Sangat penting bagi kalian untuk membeli jenis SSD M.2 yang tepat agar bisa terpasang di motherboard kalian. M.2 memiliki tiga konfigurasi yang berbeda berdasarkan posisi takik dan celah di konektor tepi.
- B: Takik adalah enam pin dari kiri.
- G: Takik adalah lima pin dari kanan.
- B&M: Menampilkan dua takik, pertama adalah enam pin dari kiri dan yang kedua adalah lima pin dari kanan.
Tentunya, kalian harus berhati-hati untuk memeriksa dokumentasi motherboard kalian sebelum membeli SSD M.2. Kesalahan bisa jadi mahal!
Kekurangan Menggunakan SSD M.2
Meskipun SSD M.2 dapat memberikan sistem operasi berjalan dengan super cepat, kalian harus menyadari potensi kekurangannya.
Misalnya, motherboard lama dengan dukungan SSD M.2 mungkin mengandalkan bus PCIe, yang berarti perangkat dibatasi pada kecepatan transfer 6Gb/s. Selain itu, drive SSD M.2 yang terhubung ke bus PCIe tidak dapat digunakan sebagai drive utama sistem.
Motherboard yang lebih baru tidak memiliki masalah ini, jadi ada baiknya memeriksa apakah hardware kalian akan memberikan kecepatan yang kalian harapkan.
Sementara itu, batasan desain motherboard mungkin membatasi bagaimana perangkat M.2 berinteraksi dengan sistem lainnya. Bandwidth PCIe terbatas, yang berarti menambahkan SSD M.2 dapat mengganggu hardware lain. Sekali lagi, periksa dokumentasi motherboard untuk memeriksa bagaimana drive M.2 dapat memengaruhi pengaturan kalian.
Kesimpulan
Jadi apa itu SSD M.2? Intinya M.2 adalah SSD dengan interface M.2 yang disebut juga Next Generation Form Factor (NGFF), yang merupakan standar interface generasi baru yang disesuaikan untuk menggantikan interface mSATA.
Dengan menggunakan penyimpanan yang lebih cepat, sistem operasi dapat melakukan boot dengan lebih cepat dan kinerja akan meningkat. Cukup pilih SSD dan konektor M.2 yang tepat untuk motherboard kalian. Jangan lupa masukkan perangkat dengan hati-hati.
Sekian artikel Apa Itu SSD M.2. Nantikan artikel menarik lainnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…