Hello Sob! Kali ini Admin akan menjelaskan Cara Menggunakan Chmod Untuk Hak Akses Di Linux. Chmod sendiri merupakan perintah di Linux yang namanya berasal dari kata Change Mode ( ubah mode). Perintah ini digunakan untuk mengubah mode dari file atau folder. Cara menggunakan chmod cukup mudah tetapi kalian harus memahami terlebih dahulu properti dan kode tambahan untuk perintah chmod ini.
Dalam Linux, diatur tentang aturan hak akses user terhadap sistem khususnya akses file atau direktori. Pemberian attribute (permission) pada file menandakan tingkat hak akses user terhadap sebuah file. Untuk melihat hak akses sebuah file dapat digunakan perintah ls -l
Hak akses atau permission file menggunakan format 10 bit, yang dibagi menjadi emapt kelompok sebagai berikut.
- Bit pertama atau 1 bit paling kiri adalah informasi jenis file.
- 3 bit selanjutnya dari bit pertama (bit ke-2,3,4) adalah informasi tentang izin akses untuk pemilik fule (user).
- 3 bit berikutnya (bit ke-5,6,7) adalah menunjukkan izin akses pengguna yang satu group dengan pemilik file (other,g).
- 3 bit terakhir (bit ke-8,9,10) memperlihatkan izin akses pemakai yang bukan 1 grup dengan pemilik file (other,o).
Account pengguna (user) pada sistem operasi Unix atau Linux dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:
- User sekaligus pemilik file
- Pengguna yang satu grup yang sama dengan user atau pemilik file.
- Pengguna lain yang tidak satu kelompok dengan pemilik file.
Setiap user, memiliki keterbatasan dan hak akses yang berbeda-beda satu sama lain terhadap sebuah file atau sistem itu sendiri. Masing-masing kebijakan yang diterapkan akan digolongkan dalam sebuah grup untuk menentukan sejauh manakah sebuah user berwenang untuk mengakses informasi sebuah file.
Baca Juga: 25 Perintah Dasar Linux Yang Harus Dipelajari
DAFTAR ISI
Simbol Pembacaan Hak Permission Sebuah File
d | Directory | Mmeperlihatkan bahwa file yang sedang kalian akses adalah sebnuah direktori |
r | Read | Hak akses yang menginjinkan pengguna untuk membaca isi dari file tersebut |
w | Write | Sebuah hak akses yang memperbolehkan user atau pengguna untuk melakukan pengeditan berupa penulisan, penambahan atau penghapusan isi/ konten dari file tersebut |
x | Execute | Sebuah tanda bahwa file tersebut dapat diekseskusi secara langsung pada sistem dengan cara memanggil nama dari file tersebut. Syarat sebuah file dapat dieksekusi adalah file mengandung informasi script program yang dapat diajalankan oleh sistem operasi Linux atau Unix yang bisa berisi bahasa pemrograman C, Perl, atau shell |
s | Suid | Simbol s ini memiliki definisi yang sama dengan simbol x yang berarti dapat dieksekusi sebagai sebuah program yang seharusnya hanya dijalankan oleh level user root. Selain itu, simbol s juga dimaksudkan sebagai file milik sistem sehingga setiap user dalam sistem dapat menjalankannya. Sebagai contoh file yang menggunakan attribute s ini adalah file yang berfungsi untuk mengakses hardware |
– | Tidak ada | Apabila tanda ini terdapat pada bit pertama, hal ini mengisyaratkan bahwa ini adalah sebuah file data bukan ditektori. Namun jika terletak pada posisi yang lain, berarti pengguna tersebut tidak memiliki hak untuk membaca, mengubah, ataupun mengeksekusi |
Berikut contoh sebuah properti dari hak permission file ketika diakses.
-rwxrwxrwx
- Bit pertama mengandung informasi bahwa jenisnya adalah file data.
- Bit 2,3, dan 4 adalah rwx yang berarti bahwa file tersebut memberi keleluasaan pada user untuk dapat membaca, kemudian menulis sekaligus mengeksekusinya.
- Bit 5,6, dan 7 adalah rwx yang berarti bahwa syarat untuk dapat membaca isi file, kemudian menulis isi file, dan mengeksekusinya adalah bahwa user harus satu grup dengan user pemilik dari file tersebut.
- Bit terakhir 8,9, dan 10 adalah rwx yang menunjukan bahwa meski user yang melakukan pengaksesan file bukan dalam grup yang sama dengan user pemilik file, dapat melakukan pembacaaan isi file, menulis atau menambah isi file, dan bahkan dapat mengeksekusinya.
Untuk melakukan konfigurasi hak akses sebuah file atau direktori menggunakan perintah:
#chmod (option) (bitpermission) namafile_atau_direktori
Kebijakan pada umumnya yang diterapkan oleh sistem Linux maupun Unix pada dasarnya secara default mengatur permission sebuah file atau direktori ketika dibuat dengan format -rw-r-r– ,yang mengandung arti bahwa file atau direktori tersebut dapat dibaca oleh semua orang, dan hanya pemiliknya yang boleh mengubah atau menghapusnya. Perintah chmod dapat dipakai untuk mengkonfigurasi kembali nilai default dari konfigurasu hak permission file atau direktori. Pilihan yang sering digunakan adalah -R (recursive). Kode opsi ini memiliki tujuan agar hak akses secara umum untuk sebuah direktori beserta sebdirektorinya dan isi yang ada dalam direktori tersebut. Biasanya opsi ini sering dipakai ketika kalian melakukan konfigurasi direktori kerja penyimpanan cache pada Server Proxy yang menggunakan paket Squid. Selain menggunakan cara pemberian hak permission terhadap file atau direktorim kalian dapat melakukan konfigurasi menggunakan bit permission dengan model numerik. Berikut daftar tabel nilai bit permission.
Nilai Bit Permission
Value | Bit Permission |
0 | — |
1 | –x |
2 | -w- |
3 | -wx |
4 | r– |
5 | r-x |
6 | rw- |
7 | rwx |
Sebagai contoh penggunaan bit permission adalah sebagai berikut.
#chmod 777 file.txt
- Nilai desimal 7 (bit pertama) berarti rwx ,user untuk dapat membaca, menulis, sekaligus mengeksekusi file tersebut.
- Nilai desimal 7 (bit kedua) berarti rwx ,adalah syarat user agar dapat membaca, menulis isi file, dan mengeksekusinya dengan syarat harus satu grup dengan user pemilik dari file tersebut.
- Nilai desimal 7 (bit terakhir) berarti rwx ,artinya adalah meski user lain bukan satu grup yang sama dengan user pemilik file, tetapi dapat melakukan pembacaan, menulis, atau menambah isi file, dan bahkan dapat mengeksekusisnya.
Untuk mengontrol dan mengedit hak akses file atau direktori khususnya ketika memonitoring jaringan pada mesin server kalian dapat menggunakan perintah sebagai berikut.
#chmod kode_grup [ + atau - ] permisson namafile
Kode grup menunjukan kategori dari user yang melakukan pengaksesan, (user owner, user lain dalam satu grup, other).
Kode User
Kode User | Keterangan |
u | user – pemilik file |
g | gruop – grup yang sama untuk pengguna |
o | other – pengguna yang tidak satu grup dengan pemilik file |
a | all – ditujukan untuk semua golongan pemakai baik unutk pemilik, satu grup, atau beda grup |
Sebagai contoh kasus kalian akan menambahkan hak akses pada user satu grup agar dapat menulis atau menambahkan isi file file.txt, digunakan perintah:
#chmod g +w file.txt
Adapun untuk mengilangkan attribute akses file agar tidak dapat dieksekusi oleh user lain beda grup adalah perintah:
#chmod o -x file.txt
Kesimpulan
Jadi cara menggunakan chmod dalam hak akses atau permission suatu file mempunyai beberapa properti atau kode tertentu dan setiap kode dan properti tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk menggunakan hak akses tersbut menggunakan perintah Chmod yang merupakan kepanjangan dari Change Mode yang artinya sebuah command yang bisa mengganti mode dari sebuah file. Yang perlu diperhatikan dari perintah hak akses ini adalah, jangan pernah memberikan hak akses penuh kepada suatu file atau direktori apalagi jika file atau direktori tersebut sangatlah penting.
Sekian artikel Cara Menggunakan Chmod Untuk Hak Akses Di Linux. Nantikan artikel menarik lainnya dan jangan lupa share informasi ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…