Seperti banyak pengguna Linux lainnya, kalian mungkin bertanya-tanya, apa perbedaan apt dan apt-get? Atau mungkin, kapan menggunakan apt dan apt-get? Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian harus terlebih dahulu memahami kapan dan mengapa command line interface ini dibuat. Kemudian, kalian dapat membandingkannya secara berdampingan untuk melihat mengapa harus menggunakan salah satu. Artikel kali ini kalian akan mempelajari perbedaan apt dan apt-get.
Baca Juga: 25 Perintah Dasar Linux Yang Harus Dipelajari
DAFTAR ISI
Apa Itu Perintah APT-GET?
Jika kalian adalah pengguna Linux yang nyaman dengan command line, apt-get mungkin adalah sesuatu yang sering kalian gunakan. Kalian menggunakan tool ini untuk menginstal, memperbarui, daftar, dan menghapus paket dari sistem kalian. apt-get adalah program command line yang digunakan untuk berinteraksi dengan sistem manajemen paket APT (Advanced Package Tool). Namun, ini hanyalah salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem APT. Bersamaan dengan apt-get, ada juga apt-cache , apt-config, dan yang baru ditambahkan yaitu apt.
Perbedaan APT Dan APT-GET
Sebelumnya, akses ke Advanced Package Tool telah melalui set perintah apt-get dan apt-cache (atau melalui Synaptic atau manajer paket lainnya di desktop). Namun, karena cara ini telah diperluas dari waktu ke waktu, hal-hal menjadi agak tidak teratur.
Dengan memperkenalkan apt, yang menampilkan opsi yang paling umum digunakan dari apt-get dan apt-cache , tidak hanya perintahnya yang sedikit lebih pendek. Ini menghindari duplikasi dan masalah lain yang muncul selama bertahun-tahun. Ini juga meningkatkan pengalaman command line. Misalnya, progress bar ditampilkan saat menginstal atau menghapus program. Sebeanrnya ada empat perbedaan utama antara apt dan apt-get:
- apt menggabungkan fungsi dari apt-get dan apt-cache
- Output tambahan dan desain yang ditingkatkan
- Perubahan sintaks perintah untuk fungsi yang ada
- Dua fungsi baru yang eksklusif untuk perintah apt
1. APT Menggabungkan Fungsi APT-GET Dan APT-CACHE
Sebelum Ubuntu 16.04, pengguna secara teratur berinteraksi dengan manajer paket APT melalui penggunaan tools command-line: apt-get, apt-cache, dan apt-config. Meskipun tools ini menawarkan banyak fungsi, sebagian besar pengguna rata-rata tidak memanfaatkan semua perintah yang mereka berikan.
Oleh karena itu, Linux ingin membuat alat yang disederhanakan yang hanya terdiri dari perintah-perintah penting. Dengan rilis Ubuntu 16.04 dan Debian 8, mereka memperkenalkan command line interface baru yaitu apt.
Tujuan utama untuk hal baru ini adalah untuk menggabungkan perintah yang paling umum digunakan apt-get dan apt-cache dibawah awalan perintah yang sama.
2. Output Tambahan dan Peningkatan Desain
Terlepas dari perbedaan nyata antara perintah, apt juga memperkenalkan perubahan pada desain output. Seiring dengan memperbarui repositori lokal kalian, perintah update sekarang termasuk line tambahan yang menampilkan jumlah paket yang harus diupgrade. Ada perbedaan antara memperbarui dan meningkatkan paket pada sistem kalian. Oleh karena itu, hal baru ini berfungsi sebagai pengingat yang berguna untuk memutakhirkan paket yang diperlukan.
3. Perintah APT VS APT-GET
Meskipun perintah apt menggantikan fungsi apt-get dan apt-cache yang umum digunakan, perintah tersebut tidak kompatibel dengan semuanya. Kalian tidak selalu dapat mengganti package manaeger yang lebih lama dengan apt. Tabel di bawah ini akan menunjukan kepada kalian perintah mana saja yang digantikan.
Fungsi Perintah | Perintah APT Lama | Perintah APT |
---|---|---|
Perbarui repositori paket | apt-get update | apt update |
Tingkatkan paket | apt-get upgrade | apt upgrade |
Tingkatkan paket dan hapus dependensi yang tidak perlu | apt-get dist-upgrade | apt full-upgrade |
Instal paket | apt-get install [package_name] | apt install [package_name] |
Hapus paket | apt-get remove [package_name] | apt-remove [package_name] |
Hapus paket dengan konfigurasi | apt-get purge [package_name] | apt purge [package_name] |
Hapus dependensi yang tidak perlu | apt-get autoremove | apt autoremove |
Cari paket | apt-get search [package_name] | apt-get search [package_name] |
Tampilkan informasi paket | apt-cache show [package_name] | apt show [package_name] |
Tampilkan sumber paket aktif | apt-cache policy | apt policy |
Tampilkan versi paket yang diinstal dan tersedia | apt-cache policy [package_name] | apt policy [package_name] |
4. Perintah APT Baru
Selain untuk menyederhanakan perintah yang ada, apt punya beberapa sendiri. Mereka ditambahkan untuk memenuhi fungsi perintah yang diperlukan yang tercantum di bawah ini.
Fungsi Perintah | Perintah APT Baru |
---|---|
Daftar paket berdasarkan kriteria | apt list |
Edit daftar sumber | apt edit-sources |
Kapan Menggunakan APT?
Sebagian besar pengguna Linux menyarankan untuk menggunakan perintah apt daripada apt-get kapan pun kalian bisa. Tidak hanya lebih mudah untuk mengetik dan mengingat, ia melakukan tugas lebih cepat. Mungkin ada beberapa beberapa kasus di mana penggantian apt-get atau apt-cache tidak mungkin.
Meskipun kalian mungkin masih perlu beralih di antara command line interface, banyak yang percaya bahwa perintah apt itu pada akhirnya akan mengambil alih. Untuk saat ini, tidak ada pernyataan resmi kapan atau apakah itu akan terjadi.
Kesimpulan
Jadi itulah perbedaan apt dan apt-get, mungkin dengan perintah apt-get kalian dapat memperbarui, meningkatkan, menginstal dan menghapus software pada sistem operasi Linux kalian. Tetapi dengan perintah apt yang lebih sederhana dan user-friendly, kalian dapat melakukan lebih banyak lagi contohnya kalian tidak perlu beralih antara apt-get dan apt-cache. Karena itu, cobalah membiasakan menggunakan perintah apt.
Sekian artikel Perbedaan APT Dan APT-GET Di Linux. Nantikan artikel menarik lainnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…